Ceritasex Anak Gelandangan

Bokep JepangAugust 24, 2018Views 75
VIP579SLOT258SLOT161FASTBET99STARBET99HOKIBET99NEXIABET

FilmBokepJepang  – Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus sebuah PTS di Jogja. Aku adalah seorang karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang minuman. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai Manajer Umum. Aku masih lajang untuk bekerja di hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing.

Cerita ini berawal saat aku pulang bekerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng sedang sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika saya menemukan rumah sakit, Ibu itu menolak dan mengatakan tidak parah.

“Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”
“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.
“Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”
Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk dan membandingkan dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
“Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.

Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya menjadi gadis yang ternyata bernama Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan mencoba untuk mengantarnya pulang.

“Simbok mau pulang .., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.
“Ngaak usah den, simbok ..”.
“Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok ..”.
“Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.

Aku bilang benggong mendengar jawaban simbok ini, aku minta untuk mengajaknya ke rumahku hanya untuk melakukan ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.

“Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu akan terjadi pada saat tidur dirumahku”
“Tapi ndoroo ..”.
“Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.

Dari informasi yang saya dapatkan di dalam mobil selama perjalanan pulang, simbok ini ternyata ditinggak ketika muncul adiknya Tika, yang puncak aku Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, danatus si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika lulus SD, sedangkan Intan hanya mendapat tamu bangku SD kelas 4.

Setelah sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua langsung saya suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti dengan baju mandi yang dipakainya ya tetap yang tadi. Baju yang digunakan tidak cocok untuk dipakai lagi.

Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek ada-sini sementara Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang merayakan hari minggu, aku memang punya rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya .. biar cepet gede ..”.
“Inggih Ndoro .., boleh nggak kalau Intan heboh semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.
“Boleh nduuk .., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.

Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar. Sekitar jam 1 malam setelah acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar untuk meneggok keadaan mereka. Ketika saya masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian jepitan yang terlihat dengan jembutnya yang jernih dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

Setelah tenang, tanganku langsung menggerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan mengakhiri dipangkal pahanya. Aku mau muntah muntah mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan .., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya .. mungkin sudah berhari-hari tidak pakai.

Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi .. ya mungkin terlalu capek sh lalang tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya .. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH Luze yang membayong payudaranya yang disebut di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan bangun.

Sedang asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika mau sama teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok tititku.

Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja Lihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan terakhir “.. croot .. crrott .. croot ..” ada 6 kali aku menembakkan ke arah clit Mbok inemku ini.

Cerita Lainnya:  DI SAAT KERETA TERLAMBAT DATANG

Saat aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup mata sambil memeluk kedua pakaian. Pada saat sebenarnya aku tanpa sengaja melihat pangkal dan ternyata .., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang ..

“Ndoro .. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri mendengar kaget mendengarnya.
“Nduuk .. itu biar iburus tidur nyenyak ..”.
“Ndoroo .. Tika kedingingan .., Tika mau pipis .. tapi Tika takut ke kamar mandi ..”.
“Ya .. sudah Nduk .. ayo aku antar ke kamar mandi”.

Tika jadi aku pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri dan juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengeluarkan roknya dan .. suur .. banyak sekali udara seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.
“Ndoro .. Tika belum cebok .. nanti memeknya Tika bau lho .. Ndoro ..”.
“Nggak apa-apa Nduk .. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika .. Tika bobok disini ya .. sama ndoromu ini ..”.

Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tanggku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya .. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya ..

“Ndoro .. entahlah yang mengusap-usap kaki Tika yang lecet ..”.
“Oh iya Nduk .. Ndoro lupa ..”.
Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah terangsang untuk melengkapi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja melambaikan tanganku mengelus-elus seluruh tubuh.

Pembaca .. gimana udah belum ngebayanginya .. udah belum ..! udah yaa .. aku terusin ceritanya.

Kemudian aku jongkok antara puasa dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya yang sedang mengelembang .., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan itu .. isinya muda, kotor karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga mengkilap.

Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik klitorisnya. Ake sendiri bertanya clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibu.

“Aduuh .. Ndoro .. memeknya Tika diapain .. Ndoro ..”.
“Tenang Nduk .. nggak apa-apa .. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok .. Tika diam saja yaa ..”.
“Inggiih .. Ndoro ..”.
Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.
“Ndoro .. jangaan .. Tika malu ndoroo .. memek Tika kan bau ..”.
Aku bahkan mulai memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya.

Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku melihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil menggoyang kekuang kiri.

“Ndoroo .. geli Ndoro .. memeknya Tika diapain sih ndoroo ..”.
Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang khusus menendang-nendang dan tanggalkan mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek ada di sini. Dan akhirnya ..
“Ndoroo .. sudah Ndoro .. Tika mau pii .. piis dulu Ndoro ..”.
Dan tidak lama kemudian “Ssuur .. suur .. suur ..”
Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.

Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.
“Ndoro .. maafin Tika ya .. Tika pipis yang kemarin di mulutnya Ndoro .. pipis Tika bau ya Ndoro ..”.
“Nggak apa-apa Nduk .. tapi Tika harus dihukum .. karena udah pipis dimulut Ndoro ..”
“Tika mau mengeluarkan apa saja Ndoro .. asalkan Ndoro nggak marahin Tika ..”.
“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro .. mau nggak ..”.
“Iya Ndoro ..”.

Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu tertutup dengan kedua rutin. Aku lihat wajah Tika yang memerah. Setelah aku lepaskan kedua rutin, aku sodorkan kontolku kedepan pemandangan dan aku suruh Tika untuk menutupinya.

“Nduk .. ayo dipegang dan dielus-elus ..!
“Inggih Ndoro .. tapi Tika malu Ndoro .. Tika takut Ndoro ..”.
“Nggak apa-apa nduk .. ini nggak nggigit kok .. ini namanya titit nduk ..”.
Kemudian gadis kecilku ini mulai babak, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.

“Nduk .. kontolnya ndoromu ini diemut ya ..”.
“Tapi Ndoro .. Tika takut Ndoro .. Tika jijik Ndoro ..”.
“Nggak apa-apa Nduk .. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim .. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim .. mau ya ..”.
“Benar Ndoro .. nanti Tika dikasih es krim ..”. “Iya Nduk ..”.

Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku berhubungan giginya.

Baca Juga: Cerita Bugil Dengan Ibu Kost

“Nah gitu nduuk .. diisep ya .. yaa .. ya gituu .. nduuk ..”.
Sambil Tika mengoral tititku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.
“Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.

Cerita Lainnya:  Cerita Dewasa Pacar SMP Ku Yang Seksi

Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok tititanku dimulut mungilnya .. dan .. aku tekan sampai puas kerongkongannya dan akhirnya “.. croot .. croot .. croot .. cruut ..!”
Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

“Ndoroo .. pipisnya banyak banget .. Tika sampai mau muntah ..”.
“He .. eh .. nduuk .. tapi enak kan .. pipisnya ndoro ..”.
“Inggih Ndoro .. pipis Ndoro kental banget .. Tika sampai nggak bisa telan .. nggak lama ndoro ..”.
Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari: susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan seperti amis.

Maka aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika Makan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.
“Ndoro .. mau ngapain lagi .. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro ..”.
“Nggak apa-apa Nduk .. pipis lagi aja Nduk .. Tika mau lagi khan es krim ..”
“Mau Ndoro ..”.

Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.

“Ndoro .. memek Tika diapain .. kok sakit ..”
Aku lagi pilih ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput, yang kau yakin itu adalah selaput daranya.
“Ndoorroo .. sakiit ..”, Aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
“Nggak apa-apa Nduk .. nanti enak kok .. Tika tenang saja ya ..”.
Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai memompa lagi dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

“Oohh .. ahh .. auuhh .. geli Ndoro .. ahh ..” Rasanya yang keluar dari mulutnya Tika.
“Auuhh .. oohh .., ndoro .., periih .., aahh .. gelii ndoro .. aahh ..,”.

SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu memposting wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya mataku hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan, menendang kesana-kesini dan juga kedua operasi menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kenangannya.

“Auuhh .. oohh .., ndoroo .., aahh .. ooh .. aahh, ndoroo ..”.

Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku tepat lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih demikian polos, tubuh mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis.

Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi pembaca informasi kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.

“Oohh .. ahh .. auuhh .. geli ndoroo .. ahh ..”
“Ndoroo .. Tika mau pipiiss .. ndoroo ..”
“Seerr .. suurr .. suurr .., tititku seperti disiram air hangat ..” .

Aku peluk kanan tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah selesai reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.
“Maapin Tika ya Ndoro .. Tika pipis dikasurnya Ndoro ..”.
“Tika malu Ndoro .. udah gede masih ngompol di kasur ..”.
“Nggak apa-apa Nduk .. (lugu sekali gadisku ini) .. Ndoro juga mau pipis di kasur kok ..”.

Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku membebani dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.

“Ndooro .. Tika capek .. Tika mau bobok .. ndooroo ..”.
“Iya nduuk .. Tika bobok saja yaa ..”.
“MemeT Tika periih .. ndooroo ..”.
Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot .. cruut .. croot .. croot .. cruut .. croot ..!”. Aku muntahkan pejuhku memasuki rahimnya.

Aku cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah, segar, mengalir keluar dari liang kemaluannya.

“Ndoro .., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika .., perut Tika jadi hangat Ndoro ..”.
“Iya nduuk .., biar kamu nggak kedinginan .., ayo sekarang Tika bobok ya .., sini Ndoro kelonin ..”.
“Inggih Ndoro .., sekarang Tika capek .., Tika pengen bobok ..”.
Aku bersama memeknya sudah mulai melebar dan membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat.

Gimana pembaca udah orgasme belum .., kalau udah .., dibersihin yaa .., terus bobok .. byee. Nantikan ceritaku selanjutnya, dimana aku bisa juga menikmati Mbok Inemku dan juga bidadari kecilku, si Intan.

TAMAT

(Visited 699 times, 1 visits today)
Categories